Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Around The World

No more will I go around the world, for I have found my world in you... Around the world, I've searched for you. I traveled on, when hope was gone to keep a rendezvous. I knew somewhere, sometimes, somehow, you'd look at me and I could see the smile you're smiling now. It might have been in country down or in New York, in Gay Paree, or even London town. No more will I go around the world, for I have found my world in you... Kapan ya gw bisa nyanyi lagu ini sesuai dengan realita hidup gw? Hahaha

It's still a long way to go (part 1)

Halo, apa kabar? Lama ga menyentuh blog ini, karena satu dan lain hal. Sebenarnya banyak hal seru yang saya mau ceritakan dan alhamdulillah banyak kesempatan unik yang terbuka selama tahun 2015 ini. Langkah saya dimulai dari awal tahun, setelah pulang dari Halmahera Selatan, saya dihadapkan pada kenyataan hidup, bahwa kembali ke "peradaban" Jakarta tidak semudah yang saya bayangkan. Seperti yang saya tulis di postingan bulan-bulan awal saya. Tahun 2015 ini, saya mencoba banyak (sekali) pekerjaan, dan memang akhirnya CV saya jadi lebih berwarna . Karena kebanyakan ini, mungkin saya akan ditengarai sebagai kutu loncat. Haha. Oke, mulai dari bulan Februari, saya bekerja part-time sebagai Tutor untuk murid kelas 6 SD di salah satu sekolah elit di kawasan Kemang. Hanya 2 atau 3 kali pertemuan, sebelum saya mendapat tawaran menjadi intern di sebuah bank BUMN di kawasan Jakarta Kota. Menginjak bulan Maret, saya mendapatkan tawaran mengajar sebagai dosen tidak tetap pada s

Sepertinya saya harus jujur

postingan lawas, tapi penting sebagai reminder :) Wednesday, May 20, 2015 7:02 PM Rencana diet mayo gagal. Haha. Gw merasa setelah kembali ke Jakarta, banyak hal yang membuat hidup gw jadi kurang produktif. Kurang initiating action. Kurang konsisten. Kurang komitmen dan lain sebagainya. Gw belum bisa mendefinisikan tujuan hidup gw saat ini dan bagaimana menjalankan kehidupan kalau gw aja ga tau apa yang gw tuju, apa yang gw cari. Oke, gw hidup untuk mencari ridho Allah. Lalu, bagaimana definisi teknis mencari ridho Allah? Dengan menjadi manusia yang sebaik-baiknya dalam hubungan dengan manusia lain dan menjalankan semua perintahNya dan menjauhi laranganNya. I think I need a guidance. And I almost forget it, I should read more Qur'an. Reflect what I have been done and plan for my future. Walk the talks. Alhamdulillahirabbilalamin, sekarang gw sudah bekerja di Bappenas. Sesuai dengan keinginan gw yang gw tulis beberapa bulan yang lalu. Walaupun banyak hal y

A Packed Week

Salam! Hi all! How are you? It's been a packed weekend (and still counting) packed weekdays for me. Last Sunday, I had two friends wedding reception. I went to Cilegon on Saturday's night to attend my best friends' wedding. Fadlin finally tied the knot with Mr. Bahtiar, someone whom she knew only 7 months before the marriage, I am so happy for her, although a little bit sad that one by one, my friends are entering their new life. Not a single anymore. On Sunday everning, I attended Fafa's wedding, one of my best friends in Halsel. She was a PTT doctor in Bibinoi then Labuha/Gandasuli. Her wedding was so marvelous and grand. I met my 4 out of 7, teman sehidup semati di Halsel, a.k.a PM VII Halsel. I also met Andi Bank Muamalat (hahaha) and another PTT doctors who happened to stay in Halsel during our IM's tenure. They are Lyla, Rizky (he lost 12 kg! He did OCD!), Nia, Fakhri and Ihsan. I also met Kak Luke, her son and Kak Ajeb. On Saturday noon, I had a muay

Menolak Jodoh

Beberapa waktu yang lalu saya baru saja menolak (untuk yang kedua kalinya) sebuah tawaran pekerjaan, menjadi staf pengajar tetap di salah satu universitas swasta di Jakarta. Alhasil, saya di-black list oleh universitas tersebut untuk menjadi staf pengajar. Setiap keputusan pasti punya konsekuensi. Konsekuensi saya menolak pekerjaan itu adalah tidak ada lagi kesempatan bagi saya mengajar di sana. Lalu, bagaimana soal Jodoh? Saya rasa pekerjaan yang termasuk bagian dari rezeki adalah juga soal jodoh. Jodoh bukan hanya semata soal pasangan hidup. Semua rezeki yang kita dapatkan saya rasa termasuk bagian dari jodoh. Well, saya pernah menolak jodoh (pekerjaan). Saya juga pernah sih menolak jodoh (laki-laki). Saya sendiri sekarang sedang berusaha menyusun kriteria yang pas untuk pendamping hidup sekaligus mengejar mimpi: menjadi diplomat. Ya, semoga menjadi diplomat benar-benar jodoh saya (dan suami saya kelak). :D

Bersyukur (karena pekerjaan)

Hi all, sudah lumayan lama ga update. Alhamdulillah, hari ini puasa ke-6 di bulan Ramadhan 1436 H bisa dilewati dengan baik. Semoga kita bisa menjalani ibadah puasa dengan lancar hingga hari ke-29, aaminn... Gw bersyukur hari ini mendapat banyak pelajaran. Setelah sempat "demotivasi" karena surat yang gw bikin harus dirombak ulang (yeah, gw tahu sebenernya itu salah gw yang ga hati2 dan detail), pengen pindah kerjaan aja. haha. Baper kan ya anaknya. Then again, I realized that, my job now is a blessing. Punya bos yang baik dan pengertian, teman-teman yang asik dan bisa diandalkan. Well, gw harus sering-sering bersyukur. Memang sih ada banyak kekurangan di sana sini. Tapi, at least gw tahu, pekerjaan ini, saat ini adalah waktu yang terbaik. Jadi tinggal #carijodohtrip deh #eh :D

I'm working on this

I want to live in New York, going around Europe, go to Mecca for pilgrimage I want to publish my articles in The Jakarta Post and several International/National Journals I want to publish a book, written by myself I want to be more confident, I want to be more cheerful, I want to be more grateful I want to marry someone that can uplift my potential to the fullest I want to have shaleh/shalehah children, that opens my door to Jannah I want to live happily and be useful as long as I breathe

#JurnalSyukur2: Let me get back on my track

bismillahirrahmanirrahim. Semoga bisa selali terus bersyukur setiap hari. Gw bersyukur, hari ini bisa ke nikahan teman yang sama-sama satu sekolah dari SD-SMP-SMA. I'm happy for her :) Selanjutnya, gw bersyukur ketemu teman2 Ascova lagi, pergi bareng Wenda, ketemu Mirrah, Kodil, Diani, Vera, Aghna, Nosa, Ratri, Nadya. Sempet lihat Lida tapi gak berani nyapa (duh!). Alhamdulillah, tadi periksa ke klinik Zamzam dan ketemu dr. Zoraya, dapet pencerahan kalau sakit yang gw rasakan di bagian belakang bukan wasir/ambeien, walaupun harus diobservasi dulu. Gw dikasih Asam Mefenamat untuk mengurangi rasa nyeri. Alhamdulillah, jauh lebih baik keadaannya :) Gw bersyukur sudah diantar Lala, dijemput Bapak dan diolesin obat oleh Sasa. Mama juga pulang bawa oleh-oleh yang enak. Alhamdulillah. Satu hal yang membuat gw bersyukur lagi hari ini adalah gw membaca artikel-artikel yang bagus. Artikel dari Berdakwah tentang Khamr, dan artikel dari JamesClear.com, yang Judulnya: Get Back on Trac

Jurnal Syukur #1: Punya Kelas Terbaik

Bismillahirrahmanirrahim Postingan gw tadi pagi kelihatan galau ya? Haha. Iya, gw tadi bingung dan nggak fokus (seperti biasa). Terlalu banyak takut dan memikirkan hal nggak penting. Jujur, gw jadi mudah mengisi pikiran gw dengan hal-hal negatif kalau gw lagi sendirian. Selalu merasa kurang maksimal dalam perform, karena ngerasa ga menyiapkan diri sebaik-baiknya, khususnya sebelum kasih materi kuliah. Well, sepertinya gw harus menggalakkan kebiasaan gw seperti di Halsel, hampir setahun yang lalu: membuat jurnal syukur. Kalau dulu, jurnal syukur dibuat sama anak didik gw dengan melingkar dan mendengarkan mereka satu per satu mengucap syukur atas apa pun yang nikmat yang ingin mereka syukuri pada hari itu. Sepertinya, mulai hari ini gw harus melakukannya lagi. Paling tidak untuk diri gw sendiri dan membuat pikiran gw lebih positif dari hari ke hari. Oleh karena itu, hari ini saya bersyukur untuk: 1. Kelancaran perjalanan ke kampus, masih bisa diantar oleh kedua orang tua yang ke

Quotes from Emir

Kalo kamu gak merasa berkembang, pindah aja vin. Prinsip aku sih, aku bakal stay walaupun gajinya ga seberapa, kalo peluang belajar di tempat itu besar. Jadi kayak investasi. Cuman ketika aku ngerasa stuck dan ga berkembang, saat itu pula aku mikir bahwa aku harus pindah. Kamu pikirin lagi aja vin. Indeed mir :)  

Surat dari Bajo

Barusan baca surat dari anak-anak. Bahagia rasanya membaca surat-surat mereka. Erna bilang, "jangan cengeng ya Bu, selalu tersenyum ya". Tau aja Ibunya habis nangis di sini. Haha. Intan bilang, "Intan selalu mendukung Ibu!". Ah ya, Intan memang setia mendukung Ibu, terutama untuk mengajak teman-teman yang lain sholat di masjid. Dera bilang, "Kalau menikah bilang-bilang ya Bu." Tentu saja Dera, Ibu pasti kabari kalau Ibu menikah :) Dan semangat-semangat lain yang diucapkan oleh Ija, Nana, Dani, Putri, Rifka dan lain-lain. Nak, Ibu kangen.

Teman Cerita

Hi apa kabar? Udah beberapa waktu ga nulis di blog. Hehe. Update kabar dari saya? Ada yang mau tau? Kalo ga mau ga apa2 sih. Da aku mah orangnya gitu ga berharap apa-apa dari orang lain :p Gw pindah kerja. Kemarin setelah internship selama sebulan di divisi ONL BNI, gw cabs ke badan perencanaan pembangunan nasional. Kenapa cabs sebelum tiga bulan? Alasan gw yang pertama apa yang gw kerjain sekarang lebih relevan sama bidang ilmu gw. Gw di-assign di subdit kerjasama pembangunan global, direktorat kerjasama pembangunan internasional. Lebih khususnya lagi, gw mengurus perumusan cetak biru peran Indonesia di G-20 (khusus bidang pembangunan). Ribet ya? Ahahaha. Lumayan. Kerjaan gw baca dokumen-dokumen tentang G-20 Development Working Group dan nge-trace komitmen2 yang sudah disepakati Indonesia di DWG. Itu baru awal sih, ke depan mungkin akan banyak koordinasi dengan Kemlu dll. Alasan gw yang kedua, BNI Kota jauh banget dari rumah gw. Gw harus berangkat sebelum jam setengah 7 d

Managing Life

Salam, Akhir-akhir ini gw merasa menjadi orang yang sangat gak sabaran. Akibatnya, banyak kesalahan kecil dan sepele yang harusnya bisa gw hindari malah kejadian. Sebut saja, gw sedang tidak menapak saat ini. I miss the old me . Lagi-lagi, belum bisa bersyukur. Lagi-lagi, permasalahan klasik, saya belum bisa menerima perubahan yang terjadi pada diri saya saat ini. Akibatnya, saya jadi kurang pede dan merasa semua hal yang saya lakukan salah. Tipikal golongan darah A. Saya merasa, saya menjadi sangat serius dan jaim akhir-akhir ini. Saya takut salah dalam mengambil keputusan, seperti yang sedang saya jalani saat ini. Saya risau akan masa depan dan ketidakpastian yang hadir di depan sana. Ah, sudahlah. Lebih baik saya #terusbekerja walaupun saya ga tau di mana ujungnya.

Membumi :)

Hi all, Just a quick note after lunch. Today, I feel so worried about my next week interview in one of government agency. I really want to be in that position. So, I did a substantive research about the topics that are going to be my scope of work. After a while, I just realized that, I don't have to be worry and panic. I know that we have to perform efforts and pray if we want something so bad. But then, after all, it's all God's decision. Something that I called as jodoh . Sebenernya kalo kita berjodoh dengan suatu hal, pada waktunya, insya Allah sesuatu tersebut akan datang kepada kita. Sekarang saya belajar untuk menjadi orang yang lebih membumi. Setelah melewati kenyamanan hidup selama beberapa tahun ke belakang, saatnya saya lebih down to earth . Saya memang senang hidup di alam mimpi. Sekolah di luar negeri dan mengikuti program Indonesia Mengajar adalah mimpi indah yang saya jalani dua tahun ke belakang. Hidup di luar negeri, mendapatkan beasiswa, kesempa

Pathetic Jakarta

Hari ini gw telat. Well, telatnya pake banget . Harusnya masuk jam 08.00, gw malah baru dating ke kantor jam 09.48 (kalo ga salah). Yah, payah banget deh. Gw masih gagal mengatur waktu sedemikian rupa sehingga bisa telat banget. Ada yang salah? Iya, ada. Terlepas dari gw baru berangkat dari rumah jam 06.30 dan ga berusaha mengejar kereta yang pertama gw lihat di stasiun, balik lagi ke rumah dan akhirnya dianterin naik motor sampai ke stasiun Palmerah (yang itu juga udah terlambat banget), ga berusaha naik kereta pertama yang gw lihat di stasiun tersebut dan mau nggak mau akhirnya nunggu kereta berikutnya yang berjarak sekitar 30 menit dari kereta pertama, gw merasa hidup di Jakarta semakin pathetic . Iya, pathetic . Kalo di Microsoft Word, “ pathetic ” itu sinonimnya useless , dismal,weak , etc. Ketika gw menunggu di stasiun Pondok Ranji, tiga kereta lewat begitu aja, padahal gw udah nunggu sekitar 20 menit, karena gw ga bisa masuk ke dalam kereta. Manusia sudah berhimpit me

Mengejar Lelaki

“Takkan lari gunung dikejar” Peribahasa yang cukup akrab di telinga khalayak ini sedikit banyak menggambarkan pemikiran saya tentang topik yang akan saya bahas pada tulisan ini: mengejar lelaki. Saya kira setiap orang memiliki naluri untuk hidup secara berpasangan. Pun dengan mereka yang saat ini mengatakan “tidak ingin menikah terlebih dahulu”, “mau fokus berkarir” atau “mau sekolah dulu”, saya kira tidak ada orang yang “sambil sekolah/bekerja” tidak “mencari”. Yeah, mencari pacar atau calon pasangan untuk hidup bersama, terlepas orientasi seksualnya terhadap lawan jenis atau sesama jenis. Pardon me , tulisan ini memang akan menggunakan bahasa yang mungkin tidak enak dilihat atau dibaca. Jadi, bagi anda yang merasa atau mau hidup “lurus-lurus” saja, silahkan tinggalkan halaman ini dan pergi ke halaman lainnya. Hukum alam berkata, dalam prinsip mencari pasangan hidup, lelaki lah seharusnya pihak yang “mengejar” bukan pihak yang “terkejar”. Perempuan seharusnya menunggu

Home

Hi, how are you guys? Been long time no writing in here ya? Haha. I updated my other blog btw, you can see my posts in: http://indonesiamengajar.org/cerita-pm/avina-widarsa-3 So, I've finished the Indonesia Mengajar program. Such an amazing year I had through in South Halmahera with great friends, community and family. Yeah, I had nothing to regret for. The work that I chose was the best life path of my life so far. Now, I'm back in town. Jakarta. The city that I've ever missed before. I'm back again to my parent's house. The suppose building to be called home . Well, actually is not easy to adapt in Jakarta, live back with your parents and family whom you left for almost 10 years. I have left my home since high school. I went to an Islamic boarding school called MAN Insan Cendekia Serpong in 2005. Since then, I never stayed at home more than 3 months I guess. Yeah, the school actually is close to my parent's house. It's only 15-20 minutes