Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Menolak Jodoh

Beberapa waktu yang lalu saya baru saja menolak (untuk yang kedua kalinya) sebuah tawaran pekerjaan, menjadi staf pengajar tetap di salah satu universitas swasta di Jakarta. Alhasil, saya di-black list oleh universitas tersebut untuk menjadi staf pengajar. Setiap keputusan pasti punya konsekuensi. Konsekuensi saya menolak pekerjaan itu adalah tidak ada lagi kesempatan bagi saya mengajar di sana. Lalu, bagaimana soal Jodoh? Saya rasa pekerjaan yang termasuk bagian dari rezeki adalah juga soal jodoh. Jodoh bukan hanya semata soal pasangan hidup. Semua rezeki yang kita dapatkan saya rasa termasuk bagian dari jodoh. Well, saya pernah menolak jodoh (pekerjaan). Saya juga pernah sih menolak jodoh (laki-laki). Saya sendiri sekarang sedang berusaha menyusun kriteria yang pas untuk pendamping hidup sekaligus mengejar mimpi: menjadi diplomat. Ya, semoga menjadi diplomat benar-benar jodoh saya (dan suami saya kelak). :D

Bersyukur (karena pekerjaan)

Hi all, sudah lumayan lama ga update. Alhamdulillah, hari ini puasa ke-6 di bulan Ramadhan 1436 H bisa dilewati dengan baik. Semoga kita bisa menjalani ibadah puasa dengan lancar hingga hari ke-29, aaminn... Gw bersyukur hari ini mendapat banyak pelajaran. Setelah sempat "demotivasi" karena surat yang gw bikin harus dirombak ulang (yeah, gw tahu sebenernya itu salah gw yang ga hati2 dan detail), pengen pindah kerjaan aja. haha. Baper kan ya anaknya. Then again, I realized that, my job now is a blessing. Punya bos yang baik dan pengertian, teman-teman yang asik dan bisa diandalkan. Well, gw harus sering-sering bersyukur. Memang sih ada banyak kekurangan di sana sini. Tapi, at least gw tahu, pekerjaan ini, saat ini adalah waktu yang terbaik. Jadi tinggal #carijodohtrip deh #eh :D

I'm working on this

I want to live in New York, going around Europe, go to Mecca for pilgrimage I want to publish my articles in The Jakarta Post and several International/National Journals I want to publish a book, written by myself I want to be more confident, I want to be more cheerful, I want to be more grateful I want to marry someone that can uplift my potential to the fullest I want to have shaleh/shalehah children, that opens my door to Jannah I want to live happily and be useful as long as I breathe

#JurnalSyukur2: Let me get back on my track

bismillahirrahmanirrahim. Semoga bisa selali terus bersyukur setiap hari. Gw bersyukur, hari ini bisa ke nikahan teman yang sama-sama satu sekolah dari SD-SMP-SMA. I'm happy for her :) Selanjutnya, gw bersyukur ketemu teman2 Ascova lagi, pergi bareng Wenda, ketemu Mirrah, Kodil, Diani, Vera, Aghna, Nosa, Ratri, Nadya. Sempet lihat Lida tapi gak berani nyapa (duh!). Alhamdulillah, tadi periksa ke klinik Zamzam dan ketemu dr. Zoraya, dapet pencerahan kalau sakit yang gw rasakan di bagian belakang bukan wasir/ambeien, walaupun harus diobservasi dulu. Gw dikasih Asam Mefenamat untuk mengurangi rasa nyeri. Alhamdulillah, jauh lebih baik keadaannya :) Gw bersyukur sudah diantar Lala, dijemput Bapak dan diolesin obat oleh Sasa. Mama juga pulang bawa oleh-oleh yang enak. Alhamdulillah. Satu hal yang membuat gw bersyukur lagi hari ini adalah gw membaca artikel-artikel yang bagus. Artikel dari Berdakwah tentang Khamr, dan artikel dari JamesClear.com, yang Judulnya: Get Back on Trac

Jurnal Syukur #1: Punya Kelas Terbaik

Bismillahirrahmanirrahim Postingan gw tadi pagi kelihatan galau ya? Haha. Iya, gw tadi bingung dan nggak fokus (seperti biasa). Terlalu banyak takut dan memikirkan hal nggak penting. Jujur, gw jadi mudah mengisi pikiran gw dengan hal-hal negatif kalau gw lagi sendirian. Selalu merasa kurang maksimal dalam perform, karena ngerasa ga menyiapkan diri sebaik-baiknya, khususnya sebelum kasih materi kuliah. Well, sepertinya gw harus menggalakkan kebiasaan gw seperti di Halsel, hampir setahun yang lalu: membuat jurnal syukur. Kalau dulu, jurnal syukur dibuat sama anak didik gw dengan melingkar dan mendengarkan mereka satu per satu mengucap syukur atas apa pun yang nikmat yang ingin mereka syukuri pada hari itu. Sepertinya, mulai hari ini gw harus melakukannya lagi. Paling tidak untuk diri gw sendiri dan membuat pikiran gw lebih positif dari hari ke hari. Oleh karena itu, hari ini saya bersyukur untuk: 1. Kelancaran perjalanan ke kampus, masih bisa diantar oleh kedua orang tua yang ke