Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Kabar dari Bajo

Sebuah pesan masuk ke dalam inbox Facebook saya. Pesan dari Mbak Deni, bidan yang merupakan tetangga sekaligus sahabat saya di desa Bajo, Halmahera Selatan mengabarkan anaknya yang sudah masuk SD dan harus berpisah dengan orang tuanya karena mereka dimutasi ke Bisui. Daerah yang jauh dari hindari bingar kota Labuha dan fasilitasnya tidak semenarik di Bajo Semua karena politik. Kepala puskesmas Bajo diskon job kan mungkin karena beliau tidak mendukung bupati yang sekarang terpilih (dengan pengajuan banding ke MK, sengketa pilkada Halsel akhirnya dimenangkan pasangan Bahrain Kasuba dan Iswan Hasjim). Walaupun saya cukup akrab dengan Pak Iswan (dahulu, 2 tahun yang lalu) dan pernah berinteraksi dengan pak Bahrain, saya kira politik tetap politik. Jika banyak yang menyayangkan kepergian Anies Baswedan karena strategi politik Jokowi, hey jangan heran praktek tersebut sudah lazim dilakukan di 34 provinsi di Indonesia. Upaya saling jegal, mutasi dan non-job mereka yang tidak sepemikiran dan

Satu Hari (12 Jam) tanpa Hape

Salam. Hari ini secara  tidak sengaja saya tidak membawa handphone saya ke kantor. Saya lupa, hape saya masih tertinggal di kamar karena semalam saya lupa men-charge baterainya hingga kosong. Tidak seperti biasanya, saya selalu mengecek hape di tempat charger, kali ini saya baru ingat ketika sudah sampai stasiun pondok ranji. Walaupun saat itu kereta masih di Serpong, tapi rasa malas untuk kembali ke rumah, hanya untuk mengambil "sebuah alat komunikasi". Tidak dapat dipungkiri, sejak awal tahun 2000an, hape sudah menjadi kebutuhan primer bagi jutaan bahkan milyaran orang di dunia (termasuk saya). Ketinggalan hape merupakan sebuah "disaster" bagi orang yang menjadikan komunikasi sebagai kegiatan utamanya. Mereka yang selalu menundukkan kepala ketika menunggu kereta tiba atau para pekerja yang senantiasa scrolling timeline instagram, Path, atau social media lain di kala tidak ada/malas dengan kerjaan kantor pasti akan merasa kehilangan jika tidak ada hape. Tadin

Silaturahmi

"Menyambung tali kasih sayang" Begitu kira-kira arti harafiahnya. Dalam suasana idul fitri kali ini, saya juga mau mengucapkan Taqabalallahu Minna wa Minkum. Mohon maaf lahir batin ya teman-teman. Semoga kita menjadi orang yang menang di bulan Syawal ini dan seterusnya. Amin. Saya lagi batuk dan pilek parah nih, haha. Saya heran, kenapa kayaknya setiap bulan saya selalu dikasih kesempatan sama Allah untuk"cuci dosa" lewat sakit seperti ini. Apakah dosa saya terlalu banyak? Bisa jadi sih, huhu. Silaturahmi saya rasa juga bisa menjadi salah satu jalan untuk memperpanjang rezeki, umur dan jodoh (eh.). Saya senang bersilaturahmi, terutama dengan keluarga, kerabat dan teman yang jarang saya temui sehari-hari. Jujur saya bukan orang yang pandai menjaga hubungan dalam jangka panjang. Saya bukan seorang yang eager untuk memulai kontak duluan hanya sekedar say Hi, sebab meskipun kita banyak berhubungan di masa lalu tapi banyak pula waktu yang tidak saya lewati dengan

A fairy tale wedding story

Halo! Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah diberi kesempatan untuk mengisi blog yang sudah berganti domain (.com) ini kembali. Seharusnya semakin sering postingan bermanfaat ya karena saya sudah mengeluarkan effort (baca: beli domain) yang lebih untuk blog ini, dan meminta bantuan Ecky yang superb serta baik hati untuk memindahkan domain dari blogspot ke situs pribadi dengan nama saya sendiri. Fyi, situs pribadi ini mungkin akan saya gunakan untuk kampanye politik, 5-10 tahun mendatang. Haha. Ngomongin soal kampanye, saya jadi inget, Tina, temen S2 saya yang waktu itu pernah saya ceritain meng-encourage saya untuk "run for a legislative candidates" akhirnya nikah juga! Setelah bertahun-tahun pacaran, akhirnya menikah juga di Jerman. Lalu, ada teman se-asrama ppsdms saya yang namanya Avina juga, Avina Anin Nasia lebih tepatnya sudah menikah minggu lalu dengan seseorang yang mengaku dirinya jomblo dan sering minta di-bully di media sosial. Barakal