Langsung ke konten utama

Kembali ke Kantor

 Jakarta, 6 Juni 2022

Setelah 4 bulan ga nge-blog akhirnya bisa nge-blog lagi (dari kantor wkwk).

Per 2 Juni 2022, kantor saya, kembali menerapkan full work from the office. Artinya sudah tidak lagi ada "kemewahan" yang selama 2 tahun ke belakang saya nikmati bernama "work from home".

Kembali ke kantor dengan status baru (dari single menjadi seorang istri dan ibu 1 anak) tentu saja perubahan tersebut SANGAT BESAR! Selain bobot tubuh saya yang makin besar dan ga turun2, stamina ga selincah dulu (sad banget ini huhu) sampai harus atur jadwal daycare buat ananda tersayang.

Dilema orang tua jaman sekarang, terutama ibu yang bekerja di luar rumah, anaknya dititipin ke siapa?

Sebagai orang tua baru tentu banyak opsi dan pilihan, namun sejak ada pengaturan 50% WFO-WFH dari kantor saya, memilih untuk menitipkan anak di daycare adalah pilihan terbaik bagi saya dan suami, setidaknya untuk saat ini. 

Bagaimana reaksi orang2 terdekat?

Tentu saja bermacam2, ada yang mendukung, ada yang menyayangkan kenapa harus daycare, ada yang menyarankan lebih baik dititip saja dengan omanya, ada keluarga yang menawarkan untuk dititipi dan lain sebagainya. 

Sejujurnya pilihan daycare adalah pilihan yang mahal haha. Mahal karena biaya daycarenya, mahal biaya transportasinya, mahal biaya perlengkapan dan laundrynya, dll. Tapi, punya anak emang ada yang murah? hahaha

Konsekuensi pilihan saya untuk tetap bekerja dan memberikan pengasuhan terbaik kepada anak yang saat ini sudah 6 bulan, saya percayakan ke daycare. 

Di awal saat ingin menentukan daycare mana, tentu banyak pikiran dan galau, bagaimana kalau ini itu dan kalo dititipin di daycare yg ini plus minusnya apa, kalo yang itu plus minusnya apa. Semua dicek, mulai dari survey langsung, lihat review2 di internet, pertimbangan jarak dan biaya. Alhamdulillah, sejauh ini daycare yang kami pilih bagus dari kualitas dan sisi harga.

Setelah punya anak kembali ke kantor terasa berbeda. Kalau jaman single yang ditunggu habis pulang kantor ngelayap ke mana, kalau sekarang harus disiplin jam masuk dan jam pulang kantor, kalo bisa lebih awal supaya bisa jemput anak haha. Satu lagi, sebagai ibu bekerja yang masih menyusui, waktu pumping di kantor menjadi kebiasaan yang tidak boleh ditinggalkan. Kalo bablas, kasihan anaknya ga dapet asi huhu.

Selanjutnya, hal yang saya rasakan di kantor menjadi lebih produktif, jauh lebih produktif karena tahu bahwa waktu yang kita gunakan di kantor adalah waktu yang seharusnya bisa digunanak untuk membersamai sang anak. Sejauh ini saya tidak merasa "mengorbankan" sesuatu untuk sesuatu yang lain. Karena yang namanya hidup, semua bisa memilih. Bahkan tidak memilih pun adalah pilihan itu sendiri.

Alhamdulillah, hari ini masih diberikan kesehatan, kekuatan, kesabaran serta rezeki yang cukup untuk menjalankan amanah sebagai istri, ibu dan seorang pekerja kantor.

Kalau ditanya, apakah akan jadi pekerja kantoran terus? Wallahu'alam ya. 

Insya Allah masih ada keinginan untuk S3 dan terus belajar hingga akhir hayat :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Operasi Abses Kelenjar Bartholini

Assalamu'alaikum wr. wb. Apa kabar kawan2? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat serta tetap semangat menjalani aktifitas. Apa kabar saya? Alhamdulillah, keadaan saya hari ini jauh lebih baik dari kemarin maupun beberapa hari yang lalu. Teman2 yang baca postingan saya sebelumnya mungkin telah mengetahui bahwa beberapa hari ke belakang saya menderita suatu penyakit yang membuat saya susah duduk, bangun dan berjalan. Sampai - sampai saya harus masuk UGD untuk disuntik obat penghilang rasa sakit di pantat saking tidak tahannya. Ternyata, setelah pulang dari UGD, obat penghilang rasa sakit itu hanya bertahan satu malam. Keesokan harinya, saya mengalami sakit yang sama. Susah duduk, bangun dan berjan. Terkadang, rasanya perih sekali, sampai-sampai saya menangis karena tidak dapat menahan sakitnya. Namun, karena sudah diberikan salep dan obat penghilang rasa sakit beberapa saat sakitnya mereda. Bahkan dua hari kemudian saya memberanikan diri untuk pergi ke Jurong Point

Aku Takut

 Tragedi stadion Kanjuruhan malam minggu lalu benar-benar membuat aku shock. Sedih dan marah sekali. Kukira di pagi hari aku melihat running text TVone beritanya ada total 129 penonton yang meninggal dalam waktu satu tahun atau mungkin akumulasi semua total korban tewas selama pertandingan sepak bola di Indonesia diadakan. Ternyata bukan, angka tersebut merupakan angka manusia yang hilang nyawanya dalam satu malam . Innalillahi wa inna ilaihi roji'un Bencana kemanusiaan. bukan tragedi. bisa jadi settingan? Naudzubillahi min dzalik, jikalau ini memang di-setting untuk mengguncangkan tanah air dengan ratusan nyawa melayang dalam semalam. Terlepas apapun motifnya, penembak gas air mata (dan yang memberi perintah) harus dihukum seberat2nya.  Di mana rezim yang melindungi? ratusan korban hilang seketika dalam hitungan jam.  Sementara para petinggi masih bisa haha hihi memikirkan perputaran uang yang terhenti sementara karena bencana itu. Ya Allah, lindungilah kami semua. Kami dan keluar

PKS dan Kampus

Assalamualaikum Wr.Wb. Iseng, lagi googling ttg "Majelis Syuro SALAM UI" eh malah nemu di thread ini http://forum.dudung.net/index.php?topic=14562.20;wap2 padahal, tadinya gw mau ngebandingin aktivitas LDK2 di universitas2 di Indonesia, macam Salam UI dan Gamais ITB...yo weis lah.... skg saatnya dibuka semuanya.... yang mau tau siapa mereka?apa saja yang mereka lakukan? yuk intip curhatan mba Arbania Fitriani ex-kader PKS Saya waktu mahasiswa adalah kader PKS mulai dari 'am sirriyah sampai ke 'am jahriyah. Mulai dari saya masih sembunyi-sembunyi dalam berdakwah, sampai ke fase dakwah secara terang-terangan, sejak PKS masih bernama PK sampai kemudian menjadi PKS. Dalam struktur pengkaderan PKS di kampus, ada beberapa lingkaran,yakni lingkaran inti yang disebut majelis syuro'ah (MS), lingkaran ke dua yakni majelis besar (MB), dan lingkaran tiga yang menjadi corong dakwah seperti senat (BEM), BPM (MPM), dan lembaga kerohanian islam. Jenjangnya adalah mulai dari lemb