Langsung ke konten utama

Jiwa-jiwa yang Kuat

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Halo, apa kabar? Hari ini hari kedua di bulan kedua di tahun 2017.
Yes, 2017!
Baru posting satu tulisan ini ya, haha. Ke mana aja gw?

Awal tahun, alhamdulillah, dapat kesempatan pergi umroh "nemenin nenek". Perjalanan satu minggu dari akhir bulan Desember 2016 berakhir tanggal 6 Januari 2017. Banyak doa yang dipanjatkan, termasuk soal jodoh, hehe.

Tanggal 170117, tanggal cantik buat jadian, ndilalah, Bapak jatuh sakit. Tekanan darah tinggi hingga beliau terserang stroke. Hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya, syok tapi bagaimanapun juga harus dijalani. Pada saat ini saya merasa bahwa Allah masih sangat menyayangi kami sekeluarga. Alhamdulillah setelah 2 minggu dirawat di rumah sakit, Bapak boleh pulang ke rumah, rawat jalan.

Hari ini, kami harus masih beradaptasi dengan keadaan Bapak yang sudah terkena stroke. Bapak yang biasa mengantar jemput kami dan beraktivitas di rumah, pergi ke masjid, dan lain sebagainya, tiba-tiba menjadi Bapak yang harus terus kami awasi pergerakannya. Beliau belum bisa BAK dan BAB sendiri, sebab tangan dan kaki kanan beliau belum bisa digerakkan. Stroke juga membuat memori Bapak banyak yang hilang sementara, Bapak juga masih sangat lemah ketika berbicara. Ya Allah, kami mohon kesembuhan sebaik mungkin untuk Bapak, amin. Mohon doanya ya teman-teman :)

Sesuai judul postingan ini, jiwa-jiwa yang kuat. Salah satu doa yang saya panjatkan ketika umroh adalah agar "menjadi kuat" dalam setiap kondisi, termasuk kondisi seperti sekarang ini. Alhamdulillah, kami semua masih diberi kekuatan, kesehatan dan banyak bantuan untuk merawat Bapak, semoga selalu demikian.

Dan semoga awal tahun ini menjadi pembelajaran bagi kami semua bahwa kesehatan dan keluarga adalah hal yang sangat berarti. Semoga kami selalu menjadi pribadi yang bersyukur dalam setiap kondisi. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Operasi Abses Kelenjar Bartholini

Assalamu'alaikum wr. wb. Apa kabar kawan2? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat serta tetap semangat menjalani aktifitas. Apa kabar saya? Alhamdulillah, keadaan saya hari ini jauh lebih baik dari kemarin maupun beberapa hari yang lalu. Teman2 yang baca postingan saya sebelumnya mungkin telah mengetahui bahwa beberapa hari ke belakang saya menderita suatu penyakit yang membuat saya susah duduk, bangun dan berjalan. Sampai - sampai saya harus masuk UGD untuk disuntik obat penghilang rasa sakit di pantat saking tidak tahannya. Ternyata, setelah pulang dari UGD, obat penghilang rasa sakit itu hanya bertahan satu malam. Keesokan harinya, saya mengalami sakit yang sama. Susah duduk, bangun dan berjan. Terkadang, rasanya perih sekali, sampai-sampai saya menangis karena tidak dapat menahan sakitnya. Namun, karena sudah diberikan salep dan obat penghilang rasa sakit beberapa saat sakitnya mereda. Bahkan dua hari kemudian saya memberanikan diri untuk pergi ke Jurong Point

Bahasa Cinta

 Bahasa cintanya adalah Aksi Dia kurang suka disentuh kurang suka dicium kurang suka dipeluk Tapi  Setiap pagi menyiapkan sarapan dari hati Memastikan anak istrinya makan sehat dan baik walau mungkin perihal hatinya saat ini sedang tidak baik-baik saja Allah, jaga dia, kuatkan hatinya, teguhkan imannya Semoga dia bisa menjadi pasangan, ayah, terbaik di dunia dan akhirat Amin

Aku Takut

 Tragedi stadion Kanjuruhan malam minggu lalu benar-benar membuat aku shock. Sedih dan marah sekali. Kukira di pagi hari aku melihat running text TVone beritanya ada total 129 penonton yang meninggal dalam waktu satu tahun atau mungkin akumulasi semua total korban tewas selama pertandingan sepak bola di Indonesia diadakan. Ternyata bukan, angka tersebut merupakan angka manusia yang hilang nyawanya dalam satu malam . Innalillahi wa inna ilaihi roji'un Bencana kemanusiaan. bukan tragedi. bisa jadi settingan? Naudzubillahi min dzalik, jikalau ini memang di-setting untuk mengguncangkan tanah air dengan ratusan nyawa melayang dalam semalam. Terlepas apapun motifnya, penembak gas air mata (dan yang memberi perintah) harus dihukum seberat2nya.  Di mana rezim yang melindungi? ratusan korban hilang seketika dalam hitungan jam.  Sementara para petinggi masih bisa haha hihi memikirkan perputaran uang yang terhenti sementara karena bencana itu. Ya Allah, lindungilah kami semua. Kami dan keluar