Langsung ke konten utama

Menerima, sebuah update cerita hidup

Hari ini hari kedua saya menjadi dosen di semester ganjil, tahun ajaran 2016/2017. Saya mendapat jatah mengajar sebanyak tiga kelas, yang masing -masing untuk anak semester 1, 3, dan 5. Adapaun mata kuliah yang saya ajarkan adalah Character Building Pancasila dan Agama.

Jangan tanya apa yang saya ajarkan. Intinya, saya bersyukur diberi kesempatan lagi oleh kampus untuk mengampu kelas yang lebih banyak dan lebih menantang. Alhamdulillah.

Di satu sisi, sempat terbesit keraguan, apakah saya bisa mengajar dengan optimal, mengingat kesibukan kerja dan yang lainnya. Saya merasa kadang saya terlalu angkuh untuk tidak mengatakan tidak pada setiap tawaran. Apapun. Mulai dari pekerjaan termasuk soal pria. Duh. Salah banget buat yang satu ini.

Setelah mengalami fase kehilangan kepercayaan diri, saya merasakan juga akhirnya bagaimana didekati oleh seorang pria. Dia baik. He is in my acceptable rate, at first. Awalnya, saya agak hesitant untuk mencoba peruntungan dengan beliau, namun akhirnya saya mencoba memberanikan diri menerima ajakan jalannya. Namun, sayang sekali, saya memang belum bisa menerima (mengidolakan?) dia semestinya. Saya tetap tidak ada chemistry ataupun ketertarikan untuk melanjutkan hubungan. The end.

Selanjutnya, setelah saya mengetahui bahwa saya menderita penyakit Bartholinitis lagi (yang Alhamdulillah sudah sembuh), saya harus menghadapi kenyataan bahwa uang saya habis. Ya, sehabis itu untuk berobat. Selain untuk membayar hutang perjalanan travelling saya kemarin mulai dari Dieng, Pangandaran, hingga Kuala Lumpur, Malaysia. Judulnya sih ini "bersenang-senang dahulu, bersakit-sakit kemudian", ahahaha.

Jadi, sembari mengharapkan gaji yang-entah-kapan-datangnya, saya harus hidup dari hutang. Sedih sih, tapi mau bagaimana lagi. Semoga setiap rezeki yang saya dapatkan dahulu, sekarang dan nantinya selalu berkah. Amin.

Ah ya, judul kali ini tentang menerima. Saya hanya ingin berefleksi untuk diri sendiri: menerima bahwa di usia 25 tahun saya masih sendiri dan belum ada tanda-tanda untuk menikah, menerima bahwa sedikit beban keuangan keluarga (seperti membantu biaya adik kuliah, uang bensin dan kebutuhan lainnya) harus ikut saya tanggung, menerima bahwa keluarga sudah menginginkan saya menikah (yang belum bisa saya penuhi), menerima bahwa naik mobil itu mahal dan kereta adalah alternatif transportasi terbaik, menerima bahwa semakin banyak teman saya yang menikah dan semakin sedikit teman yang hadir dalam acara pernikahan tersebut (bisa dibayangkan ketika saya menikah nanti yang entah kapan, sesedikit apa teman saya yang hadir), menerima bahwa menjadi atau tidak menjadi bridesmaid dan diberikan atau tidak diberikan seragam bukanlah suatu indikator pertemanan/persahabatan, menerima bahwa setelah lari 100km berat badan saya tidak turun banyak (bahkan fluktuatif, karena memang bukan itu tujuan awalnya), dan menerima bahwa sebentar lagi saya akan ke Paris bersama bos saya (mudah-mudahan tidak ada pengalaman buruk di sana).

Semoga kita semua tetap semangat dan sehat selalu!

Salam,

ANW

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Operasi Abses Kelenjar Bartholini

Assalamu'alaikum wr. wb. Apa kabar kawan2? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat serta tetap semangat menjalani aktifitas. Apa kabar saya? Alhamdulillah, keadaan saya hari ini jauh lebih baik dari kemarin maupun beberapa hari yang lalu. Teman2 yang baca postingan saya sebelumnya mungkin telah mengetahui bahwa beberapa hari ke belakang saya menderita suatu penyakit yang membuat saya susah duduk, bangun dan berjalan. Sampai - sampai saya harus masuk UGD untuk disuntik obat penghilang rasa sakit di pantat saking tidak tahannya. Ternyata, setelah pulang dari UGD, obat penghilang rasa sakit itu hanya bertahan satu malam. Keesokan harinya, saya mengalami sakit yang sama. Susah duduk, bangun dan berjan. Terkadang, rasanya perih sekali, sampai-sampai saya menangis karena tidak dapat menahan sakitnya. Namun, karena sudah diberikan salep dan obat penghilang rasa sakit beberapa saat sakitnya mereda. Bahkan dua hari kemudian saya memberanikan diri untuk pergi ke Jurong Point

Hello 2022!

 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh :) Hello everyone, apa kabar? I hope you guys are doing fine and well.  Ini postingan pertama gw di tahun 2022, karena satu dan lain hal (baca: ga meluangkan waktu dengan baik) jadinya postingannya baru bisa ditulis sekarang bukan pas tahun baru atau bulan Januari wwkwk Anyway, I am writing this post as a trial for work from home sekaligus momong anak, hehe. Doakan ya guys, peran baru menjadi seorang ibu komitmennya seumur hidup dan harus bisa menyesuaikan dengan peran-peran yang sudah ada sebelumnya: sebagai istri, sebagai anak dan sebagai pegawai :) Alhamdulillah, Kemilau hari ini berusia 2 bulan 19 hari, semakin hari Kemi semakin sehat, kuat dan sudah bisa beradaptasi dengan dunia dengan baik :) Gw berdoa semoga seterusnya Kemi diberikan kesehatan, berkah dan kekuatan dalam menjalani hari-hari dalam hidupnya ke depan. Semoga gw dan Ichwan selalu dimampukan untuk menjaga, mendidik, membesarkan Kemi dan adik-adiknya (ehm, amin) kelak da

This is it! Welcome to Singapore :D

Assalamu'alaikum Wr.Wb., Halo semuanya, apa kabar? Udah ga sabar ya baca postingan baru saya? hehe *geerdotcom Alhamdulillahirabbilalamin, tepat seminggu sudah saya berada di Negara Singa a.k.a Singapura untuk melanjutkan studi S2 saya di RSIS NTU  :) Too many stories to be written. I am sure that you must be very excited reading my stories in here *lagi2geerdotcom (hahaha) Yes, this it. Sinjiapo! Ternyata datang kemari bukan tanpa kegalauan. Setiap hari saya selalu ditemani perasaan "galau" karena beberapa hal. Mulai dari galau mencari housing (tempat tinggal), galau menunggu IPA, galau menunggu hasil tes kesehatan, galau daftar ulang, galau kuliah sampai galau mencari pacar #eh (yang terakhir diskip aja, haha). Ternyata saudara2, persiapan kuliah S2 itu tidak semudah yang saya bayangkan. Well, dari awal daftarnya pun dipenuhi berbagai kegalauan. Kapan2 akan saya posting mengenai bagaimana tips dan trik mencari beasiswa S2 and how to win the scholarshi