Udah lama banget ga nulis resume tentang kajian2 keislaman begini, terakhir kali ya pas di asrama PPSDMS, itupun terpaksa karena tugas, haha. Setelah dipikir-pikir lagi memang bagus ya kalau “ilmu yang telah kita dapatkan diikat dengan menulis’ (Umar bin Khattab). So, mulai hari ini kalau ada catatan seminar/kajian, insya Allah akan saya ketik ulang dan diupload di tumblr/blog. Insya Allah.
Resume ini diambil dari kegiatan Saung Istiqamah yang diadakan oleh IMAS di masjid KBRI Singapura, 20 Januari 2012.
Tema : Ayo Berinteraksi dengan Al-Qur’an
Pembicara : Ust. Hilman Rosyad
Definisi Al-qur’an adalah “kalam Allah yang diturunkan ke hati nabi Muhammad SAW, melalui malaikat Jibril, membacanya bernilai ibadah, mutawattir (mengandung kebenaran mutlak, mustahil dusta), dimulai dari surat Al-Fatihah sampai surat An-Nas, diturunkan untuk menjadi petunjuk bagi manusia.”
Menurut Ust. Hilman Rosyad, Al-Qur’an sebagai kalam Allah yang juga berarti sebagai firman Allah di mana pada Al-Qur’an terletak segala sifat ke-Maha-an Allah SWT yang wajib kita imani.
Dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an secara fisik ada adabnya. Membaca Al-Qur’an dalam keadaan bersih, bebas dari hadas besar maupun hadas kecil, menempatkannya di tempat yang aman, bukan di tempat kotor seperti kamar mandi/WC. Smartphone/Tab yang memiliki aplikasi Al-Qur’an di dalamnya boleh dibawa ke kamar mandi selama kita tidak mengaktifkan fitur/membuka kontennya. Perempuan haid diperbolehkan membaca tafsir Al-Qur’an dan kumpulan hadist nabi untuk mengganti ketidakbolehan membaca mushaf Al-Qur’an.
Secara lengkap, ust. Hilman memaparkan 7 poin, bagaimana cara berinteraksi dengan Al-Qur’an:
1. Membacanya, dalam membacal Al-Qur’an yang harus diperhatikan antara lain kualitas bacaan (makhraj dan tajwid) serta frekuensi bacaan (min. 1 hari 1 juz). Orang yang mahir membaca Al-Qur’an disejajarkan dengan malaikat-malaikat pilihan. Orang yang belajar Qur’an mendapatkan dua pahala sekaligus, membaca dan mempelajarinya. 1 huruf Al-Qur’an yang dibaca bernilai 10 kebaikan.
2. Menghafal, patut dicatat, kemuliaan dan keagungan semua ayat Al-Qur’an itu sama, tidak ada ayat yang bernilai lebih istimewa dari yang lain.
3. Menghayati isinya (Tadabbur), menjadikan Al-Qur’an sebagai khatta’, seolah-olah seperti berbicara kepada kita ketika sedang membacanya.
4. Memahami Al-Qur’an dengan membaca tafsir
5. Mengamalkan isinya, dalam hadist disebutkan “Sampaikanlah (amalkanlah) walau hanya satu ayat)
6. Mengajarkan kepada orang lain, dalam sebuah hadist disebutkan bahwa “Sebaik-baik manusia ialah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya pada orang lain”.
7. Membela dan menjaga kehormatannya.
Semoga tulisan ini bermanfaat :)
Komentar