Langsung ke konten utama

Ramadhan di Negeri Orang (part 2)

Assalamu'alaikum wr. wb.,

Apa kabar semuanya? Sudah beberapa waktu saya tak kunjung update blog karena "kesibukan" yang saya jalani di negeri Singa ini (baca:makan,tidur,mandi,nyuci,jalan2,baca -repeat).

Wah, ga terasa Ramadhan tinggal beberapa hari lagi :( Saya merasa beberapa hari menjelang idul fitri ini justru kurang maksimal ibadah (mahdah)nya, udah jarang taraweh di Mesjid atau public area belakang tempat saya tinggal, tilawahnya berkurang, sedekah hampir ga pernah, dll. Sedih banget padahal sebentar lagi Ramadhan mau berakhir. Huaaa :'(

Anyway, hari ini tanggal 25 Ramadhan, artinya tinggal 4 hari lagi dibebastugaskan dari kewajiban puasa. Saya merasa selama puasa saya di sini justru menambah berat badan saya *yearight*, secara kalo buka puasa akhir2 ini langsung makan2an berat, dan habis sahur (yang biasanya makan2an instan/junk food/makan nasi lemak yang porsi kuli) langsung pergi ke pulau kapuk. Di sisi lain, sepatu olahraga yang saya bawa dari Jakarta baru saya pake sekali selama (hampir) satu bulan ini.

Dannn, 4 hari kemarin kebetulan saya tidak-diperbolehkan-puasa-secara-syar'i. Langsung kalap kemarin makan Garrets (Pop Corn asal Chicago yang enak betul), beli Pempek di Ayam Penyet Ria (yang harga seporsinya kalo di convert bisa lebih dari Rp 60k, sementara pempeknya kecil2),beli snack di Mustafa, makan di Pizza Hut dan nyobain cheese fries KFC. Anda bisa bayangkan betapa berat badan saya saat ini bertambah dan bertambah. (ga mau liat timbangan).

Saya mau cerita hari Sabtu yang lalu saya bersama Diandra (teman baru dari Unpar, Bandung yang ambil jurusan Strategic Studies), Emir dan Andi Menwa jalan-jalan ke daerah Geylang Serai. Itu Bazaar Ramadhan yang paling besar se-Singapore kayaknya. Banyak makanan yang dijual. Saya lihat (seperti layaknya di Indonesia) banyak sekali orang datang ke sana, entah sekedar berbuka puasa atau berbelanja untuk kebutuhan Hari Raya Aidil Fitri mereka. Kebanyakan baju2 yang dijual bernuansa Melayu. Saya juga baru tahu kalo orang Malay-Singaporean justru banyak yang pake baju kebaya full make up buat Idul Fitri (kalo di Indonesia kebaya dipake ke acara nikahan, wisuda, dll.). Di Geylang Serai itu sebetulnya cuma mau nyari abon (kalo di sini istilahnya "Serundeng Daging") buat ibunya Menwa, tadinya mau buka puasa di sana, tapi ramenya banget banget banget banget. Ga jadi deh. Saya dan Emir cuma beli minuman untuk buka puasa, sementara Diandra ga beli apa2 karena udah kecapekan.

Geylang Serai itu emang daerah Melayu, yang disulap sama pemerintah jadi tempat Bazaar Hari Raya yang besarrrrr banget se-Singapore. Tempatnya di dekat MRT Paya Lebar, di Geylang Rd. Di sana memang ada pusat makanan / pasar yang jual beragam makanan, terutama makanan Melayu. Kalo mau ke sini jam2 buka puasa, datanglah paling tidak 2 jam sebelumnya, karena percayalah Anda akan sulit menemukan tempat duduk apalagi kalau datangnya pas weekend.

Tapi, saya jadi berpikir, sepertinya orang Singapura lebih heboh "merayakan" Ramadhan di tempat perbelanjaan ketimbang di masjid2. Ya, sama seperti di Indonesia dan tempat2 lain juga barang kali. Jadi, memang tabiat manusia yang suka belanja, tidak mengenal unsur suku, ras, agama ataupun golongan. Apalagi ketika ada event seperti Ramadhan/Idul Fitri, justru uang lebih banyak berputar di pusat perbelanjaan (konsumsi) ketimbang di Masjid (untuk zakat, sedekah, dsb.). Wallahu'alam.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Operasi Abses Kelenjar Bartholini

Assalamu'alaikum wr. wb. Apa kabar kawan2? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat serta tetap semangat menjalani aktifitas. Apa kabar saya? Alhamdulillah, keadaan saya hari ini jauh lebih baik dari kemarin maupun beberapa hari yang lalu. Teman2 yang baca postingan saya sebelumnya mungkin telah mengetahui bahwa beberapa hari ke belakang saya menderita suatu penyakit yang membuat saya susah duduk, bangun dan berjalan. Sampai - sampai saya harus masuk UGD untuk disuntik obat penghilang rasa sakit di pantat saking tidak tahannya. Ternyata, setelah pulang dari UGD, obat penghilang rasa sakit itu hanya bertahan satu malam. Keesokan harinya, saya mengalami sakit yang sama. Susah duduk, bangun dan berjan. Terkadang, rasanya perih sekali, sampai-sampai saya menangis karena tidak dapat menahan sakitnya. Namun, karena sudah diberikan salep dan obat penghilang rasa sakit beberapa saat sakitnya mereda. Bahkan dua hari kemudian saya memberanikan diri untuk pergi ke Jurong Point

Aku Takut

 Tragedi stadion Kanjuruhan malam minggu lalu benar-benar membuat aku shock. Sedih dan marah sekali. Kukira di pagi hari aku melihat running text TVone beritanya ada total 129 penonton yang meninggal dalam waktu satu tahun atau mungkin akumulasi semua total korban tewas selama pertandingan sepak bola di Indonesia diadakan. Ternyata bukan, angka tersebut merupakan angka manusia yang hilang nyawanya dalam satu malam . Innalillahi wa inna ilaihi roji'un Bencana kemanusiaan. bukan tragedi. bisa jadi settingan? Naudzubillahi min dzalik, jikalau ini memang di-setting untuk mengguncangkan tanah air dengan ratusan nyawa melayang dalam semalam. Terlepas apapun motifnya, penembak gas air mata (dan yang memberi perintah) harus dihukum seberat2nya.  Di mana rezim yang melindungi? ratusan korban hilang seketika dalam hitungan jam.  Sementara para petinggi masih bisa haha hihi memikirkan perputaran uang yang terhenti sementara karena bencana itu. Ya Allah, lindungilah kami semua. Kami dan keluar

PKS dan Kampus

Assalamualaikum Wr.Wb. Iseng, lagi googling ttg "Majelis Syuro SALAM UI" eh malah nemu di thread ini http://forum.dudung.net/index.php?topic=14562.20;wap2 padahal, tadinya gw mau ngebandingin aktivitas LDK2 di universitas2 di Indonesia, macam Salam UI dan Gamais ITB...yo weis lah.... skg saatnya dibuka semuanya.... yang mau tau siapa mereka?apa saja yang mereka lakukan? yuk intip curhatan mba Arbania Fitriani ex-kader PKS Saya waktu mahasiswa adalah kader PKS mulai dari 'am sirriyah sampai ke 'am jahriyah. Mulai dari saya masih sembunyi-sembunyi dalam berdakwah, sampai ke fase dakwah secara terang-terangan, sejak PKS masih bernama PK sampai kemudian menjadi PKS. Dalam struktur pengkaderan PKS di kampus, ada beberapa lingkaran,yakni lingkaran inti yang disebut majelis syuro'ah (MS), lingkaran ke dua yakni majelis besar (MB), dan lingkaran tiga yang menjadi corong dakwah seperti senat (BEM), BPM (MPM), dan lembaga kerohanian islam. Jenjangnya adalah mulai dari lemb