Langsung ke konten utama

Revisi Life Plan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Halo, apa kabar semuanya? Sudah lama tidak posting hal2 yang berbau "target2" dan "rencana2" hidup, maka di postingan kali ini saya mencoba menuliskan beberapa target dan rencana hidup saya beberapa tahun ke depan.

Kenapa judulnya "Revisi Life Plan"? sebetulnya, saya ingin sekali menulis tentang ini sejak beberapa minggu yang lalu, terutama setelah pembubaran panitia FIM 12 di Maleber, awal Juni kemarin. Revisi life plan ini terkait dengan hal-yang-paling-tidak-mau-saya-bahas-sebelum-selesai-kuliah. Yup, the "M" word....

Awalnya, saya berencana untuk "tie the knot" setelah lulus S3. Kemudian ada seseorang suatu kejadian yang membuat saya berpikir ulang mengenai rencana dewasa saya itu, bahkan saya sempat berpikir apakah setelah lulus S2 saja saya langsung menceburkan diri menjadi "penggenap" separuh agama seseorang, in which kalau saya S2 cuma setahun artinya akhir tahun depan saya sudah siap untuk.....

Hahahaha, pilihan keputusan bodoh waktu itu, masa mengganti rencana hidup karena seseorang? Tapi memang saya mulai tergerak dan sadar sepenuhnya setelah saya berbicara dengan beberapa teman terkait rencana yang menurut mereka lo-akan-susah-cari-partner-yang-selevel. Bermula dari ngobrol2 di asrama bersama Zahra dan Ovy, chat YM dengan Tyas, dan puncaknya di Maleber (dan obrolan di mobil dengan Shafira), Alhamdulillah, hati saya mulai tergerak. Saya berpikir melakukan hubungan serius setelah S3 memang sangat beresiko (tidak mendapat partner yang selevel dan seumur), secara kalau dihitung2 saya bisa saja menyelesaikan S3 di bawah umur 25 tahun. Tapi, lagi-lagi ego laki-laki, mana ada laki-laki yang "berani" sama perempuan yang tingkat pendidikannya lebih tinggi (kecuali lelaki itu sangat hebat sekali :), yang jelas saya sempat berpikir untuk menunda S3 sebelum saya resmi menjadi partner hidup seseorang (jieh bahasanya)

Akhirnya, saya memutuskan, saya tidak akan terlalu "strict" menetapkan batas waktu kapan saya akan "tie the knot", tapi idealnya 3-5 tahun lagi lah ya :hope: regardless, saya udah selesai S3 atau belum... Soalnya saya pikir2 lagi, kenapa saya harus menunda impian saya untuk suatu hal yang juga belum pasti datang saat itu jika saya menunda mimpi saya? Ga ada jaminan kan, kalau saya menunda S3 saya akan "melakukan"nya dengan cepat? Ga ada jaminan juga kalau saya tidak kuliah dulu saya akan punya partner yang oke...

Nah, kembali lagi ke awal, saya memang melakukan revisi dalam rencana hidup saya. Saya tidak akan se-"strict" itu menetapkan target untuk menyerahkan hidup di tangan orang asing setelah S3, haha. Tapi, rencana setelah S3 itu tetap menjadi "Plan A" untuk hidup saya. Saya juga merancang beberapa plan jikalau plan A tidak berjalan sesuai keinginan Allah, tapi saya masih berharap berdoa rencana saya adalah rencana Allah juga :)

So, plan saya adalah:

A) S2 (RSIS, 2013) - S2 (Oxford, IR, 2015) - S3 (Oxford, IR, 2017) - "M" (2017)
untuk life plan ini saya agak pesimis mendapat partner dari Indonesia, jadi saya sudah bersiap2 untuk mencari partner di luar Indonesia (orang Inggris, hopefully *khayal2 babu mode on*) hahaha. Kalo untuk life plan yang ini kayaknya saya akan fokus menjadi akademisi, semacam researcher, lecturer dan writer.

b) S2 (RSIS, 2013) - Kemlu (2013 - 2015) - "M" (2015 atau 2016) - S3 (Oxford, IR, 2017)
ini life plan masih mungkin dapet partner dari Indonesia, kalau memang jalan ini yang terbaik, insya Allah saya akan fokus menjadi diplomat namun kemungkinan saya akan pensiun dini sebelum umur 30 untuk mengurus keluarga. haha.


c) S2 (RSIS, 2013) - Working at UN/UKP4/Multinational Consulting Group/Governmental Bodies/International Agency (2013 - 2015) - "tie the knot" (2015) - S3 ( Oxford, IR, 2017)
ini yang namanya revisi paling ekstrim, hahaha, dan paling mungkin untuk mendapat partner sesuku, sebangsa dan setanah air. kalau life plan yang ini kemungkinan arahnya saya akan jadi profesional di perusahaan atau instansi pemerintah atau institusi internasional. saya juga yakin kalau life plan yang ini pasti banyak "calon partner" yang bisa berkompromi dengan rencana tersebut. (hahaha, gaya banget kayak "banyak" yang mau sama gw :p)

intinya sih, saya ga tau apa yang akan terjadi ke depan, semoga rencana-rencana yang saya tuliskan di atas bisa sesuai kehendak Allah SWT, dan semoga apapun ketetapanNya juga sesuai dengan rencana-rencana saya :)

Komentar

Ecky Agassi mengatakan…
semoga dapet skenario hidup yg terbaik y vin :))

btw kalo mau punya "partner" orang luar negeri, hati2 perbedaan rhesus *tapi lebih berbahaya kalo partnernya wanita sih, hehe

Postingan populer dari blog ini

Operasi Abses Kelenjar Bartholini

Assalamu'alaikum wr. wb. Apa kabar kawan2? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat serta tetap semangat menjalani aktifitas. Apa kabar saya? Alhamdulillah, keadaan saya hari ini jauh lebih baik dari kemarin maupun beberapa hari yang lalu. Teman2 yang baca postingan saya sebelumnya mungkin telah mengetahui bahwa beberapa hari ke belakang saya menderita suatu penyakit yang membuat saya susah duduk, bangun dan berjalan. Sampai - sampai saya harus masuk UGD untuk disuntik obat penghilang rasa sakit di pantat saking tidak tahannya. Ternyata, setelah pulang dari UGD, obat penghilang rasa sakit itu hanya bertahan satu malam. Keesokan harinya, saya mengalami sakit yang sama. Susah duduk, bangun dan berjan. Terkadang, rasanya perih sekali, sampai-sampai saya menangis karena tidak dapat menahan sakitnya. Namun, karena sudah diberikan salep dan obat penghilang rasa sakit beberapa saat sakitnya mereda. Bahkan dua hari kemudian saya memberanikan diri untuk pergi ke Jurong Point

Aku Takut

 Tragedi stadion Kanjuruhan malam minggu lalu benar-benar membuat aku shock. Sedih dan marah sekali. Kukira di pagi hari aku melihat running text TVone beritanya ada total 129 penonton yang meninggal dalam waktu satu tahun atau mungkin akumulasi semua total korban tewas selama pertandingan sepak bola di Indonesia diadakan. Ternyata bukan, angka tersebut merupakan angka manusia yang hilang nyawanya dalam satu malam . Innalillahi wa inna ilaihi roji'un Bencana kemanusiaan. bukan tragedi. bisa jadi settingan? Naudzubillahi min dzalik, jikalau ini memang di-setting untuk mengguncangkan tanah air dengan ratusan nyawa melayang dalam semalam. Terlepas apapun motifnya, penembak gas air mata (dan yang memberi perintah) harus dihukum seberat2nya.  Di mana rezim yang melindungi? ratusan korban hilang seketika dalam hitungan jam.  Sementara para petinggi masih bisa haha hihi memikirkan perputaran uang yang terhenti sementara karena bencana itu. Ya Allah, lindungilah kami semua. Kami dan keluar

PKS dan Kampus

Assalamualaikum Wr.Wb. Iseng, lagi googling ttg "Majelis Syuro SALAM UI" eh malah nemu di thread ini http://forum.dudung.net/index.php?topic=14562.20;wap2 padahal, tadinya gw mau ngebandingin aktivitas LDK2 di universitas2 di Indonesia, macam Salam UI dan Gamais ITB...yo weis lah.... skg saatnya dibuka semuanya.... yang mau tau siapa mereka?apa saja yang mereka lakukan? yuk intip curhatan mba Arbania Fitriani ex-kader PKS Saya waktu mahasiswa adalah kader PKS mulai dari 'am sirriyah sampai ke 'am jahriyah. Mulai dari saya masih sembunyi-sembunyi dalam berdakwah, sampai ke fase dakwah secara terang-terangan, sejak PKS masih bernama PK sampai kemudian menjadi PKS. Dalam struktur pengkaderan PKS di kampus, ada beberapa lingkaran,yakni lingkaran inti yang disebut majelis syuro'ah (MS), lingkaran ke dua yakni majelis besar (MB), dan lingkaran tiga yang menjadi corong dakwah seperti senat (BEM), BPM (MPM), dan lembaga kerohanian islam. Jenjangnya adalah mulai dari lemb