Besoknya, pagi-pagi saya masih labil, jadi ke Jogja atau
tidak ya. Sebenarnya tiket sudah di tangan, tiket balik pun sudah di tangan
(saya nitip ke Ovy yang waktu itu memang sudah di Jogja untuk nonton konser
Sheila). Labil, karena tiba-tiba mama telepon kata nenek ga usah ke Jogja,
capek, biar liburan di Bandung aja. Nah lho... Hmm, gimana ya? Kalo ga jadi ke
Jogja gw ngapain? Nanti galau lagi gak ngapa2in? hahaha.
Kemudian saya ditelpon Bapak, sebetulnya orang tua saya
sudah OK dan mereka tahu saya ke Jogja dari Bandung berangkat sendiri.
Masalahnya tinggal di nenek, bismillah, saya telepon nenek, menjelaskan
mengenai keberangkatan saya di Jogja. Saya jelaskan ke beliau kalau saya sudah
ditunggu teman-teman saya di Jogja dan banyak yang mengharapkan kedatangan saya
di sana (jieh, padahal ga ada juga yang nungguin saya dateng :p *khayal-khayal
babu). Tapi, memang, saya sudah ditunggu beberapa sahabat saya di Jogja, salah
satunya Andini. Andini ini teman akrab saya sejak MAN yang baru saja
menyelesaikan gelar S.Kednya di Fakultas Kedokteran, Universitas Gajah Mada.
Beliau senang sekali menyambut kedatangan saya, sampai-sampai beliau
menghubungi pacarnya untuk menemani beliau menjemput saya di terminal bis
Jombor pada jam 5 pagi, waktu perkiraan bis saya sampai di Jogja.
Malam itu, akhirnya dengan mengucap bismillah, saya
berangkat ke Jogja. Menggunakan bis Bandung Ekspress, berangkat dari poolnya di
Jl. Pajajaran. Perjalanan malam pun ditempuh selama hampir 12 jam.
O, ya sebelumnya, saya harus berterima kasih kepada sahabat
misterius saya dari FIM 11, Kamil, yang dengan baik hatinya membelikan
(memesankan lebih tepatnya) tiket bis dari Bandung ke Jogja dan mengantarkan
saya ke tempat bisnya. Thanks a lot, sobs :D
Jadilah, saya sampai di terminal Jombor, jam 7 pagi, telat 2
jam dari perkiraan saya. Padahal, saat itu Andini ada janji main tenis, saya
jadi tidak enak mengganggu olahraga sabtu paginya. Alhamdulillah, tidak lama
saya menunggu, Andini akhirnya datang menjemput saya di terminal bis Jombor.
Saya lebih tidak enak lagi mengetahui bahwa Bimo, pacarnya, sudah bangun
pagi-pagi dan berencana untuk menemaninya menjemput saya. huhuhu. maaf ya,
bisnya telat soalnya :(
Setelah dijemput Andini, kemudian kami pergi mencari
sarapan, makanan khas Jogja tentunya. Andini mengajak saya mencoba Lotek,
makanan sejenis gado-gado yang terdiri dari sayuran, tempe, tahu, potongan
bakwan dan sambal kacang. Hmmm...mantap sekali sarapan Lotek di pagi hari
(walaupun saya gak habis :p)
Puas makan lotek, saya kemudian menaruh tas dan membersihkan
badan di tempat Andini. Setelah beristirahat sejenak, saya langsung berangkat
menuju benteng Vrederburg, meeting point teman-teman FIM geje yang mengadakan
acara Young leaders Talknya.
Melesatlah saya ke Vrederburg, kali ini setelah mengambil
beberapa pundi rupiah dari ATM Mandiri untuk perbekalan dua hari ke depan.
haha. Kali ini saya diantar Andini dan Bimo, pacarnya, ke Benteng Vrederburg.
Komentar