Langsung ke konten utama

Dana Aspirasi Daerah : Beban Besar Bagi APBN

oleh : Avina Nadhila Widarsa, Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Indonesia
Belum habis dipusingkan oleh rencana pemerintah menghapus subsidi BBM bagi kalangan menengah ke atas, akhir-akhir ini kita dikejutkan oleh kabar yang datang dari perwakilan kita di lembaga legislatif yang mengusulkan adanya pos anggaran baru untuk dana aspirasi bagi daerah pemilihan sebesar Rp 15 Miliar per orang per tahun. Artinya, setiap tahunnya akan dikeluarkan dana sebesar Rp 8,4 Triliun dari APBN hanya untuk “dana aspirasi” yang belum jelas pertanggung jawabannya. Sementara pemerintah berusaha mengurangi subsidi BBM, anggota DPR justru meminta pos anggaran lebih untuk mereka, padahal mereka paham betul bahwa hal ini tentu saja akan memberatkan pemerintah dalam menyusun APBN.
Terlepas dari polemik politik yang ditimbulkan oleh usulan dana aspirasi ini, seharusnya anggota dewan yang terhormat dapat berpikir logis ketika mereka mengajukan usul tersebut. Dana aspirasi daerah hanya akan menimbulkan beban dan kerancuan bagi APBN serta masalah-masalah administratif dalam pengelolaan uang negara. UU No. 17/2003 secara jelas menyebutkan bahwa yang berhak mengelola uang negara hanya lembaga eksekutif yang dipimpin presiden, gubernur, bupati, dan walikota, sementara anggota legislatif tidak berhak untuk mengelola uang negara. Apa jadinya jika usulan dana aspirasi ini disetujui, tentu kita tidak dapat menjamin apakah uang tersebut akan digunakan secara bertanggung jawab oleh anggota DPR, mengingat fungsinya yang juga mengawasi penggunaan anggaran. Jika mereka mengelola anggaran, lantas siapa yang akan mengawasi?
Pengurangan beban APBN yang mulai dilakukan dengan kebijakan penghapusan subsidi BBM tentu akan sangat kontras dengan usulan DPR yang menambah beban APBN hingga Rp 8,4 Triliun. Jika kebijakan ini disetujui, tentu saja pemerintah harus memutar otak untuk memperbanyak pos-pos pemasukan APBN. Sementara itu, pos pemasukan terbesar dari APBN kita adalah pajak. Logikanya jika ada penambahan beban pada pos pengeluaran APBN, maka pemerintah akan menggunakan instrumen pajak untuk menaikkan jumlah pemasukan bagi APBN. Akhirnya, masyarakat juga yang terbebani dengan dinaikkannya beban pajak oleh pemerintah untuk mengisi pemasukan APBN yang bertambah akibat adanya pengeluaran berbentuk dana aspirasi daerah tersebut.
Mengingat gelombang penolakan yang bertubi-tubi dilakukan baik dari masyarakat maupun pemerintah mengenai dana aspirasi daerah, anggota DPR, terutama yang mengusulkan dan mendukung adanya dana aspirasi daerah selayaknya melihat lebih jauh mengenai dampak yang akan ditimbulkan dari kebijakan kontroversial ini. Khususnya, pada implikasi yang sangat nyata dari kebijakan dana aspirasi daerah dalam APBN. DPR seharusnya mengerti, di saat masyarakat butuh APBN yang pro poor, dana aspirasi bukan menjadi jawaban yang tepat karena bisa mereduksi pos-pos anggaran lain seperti anggaran pendidikan, pertahanan, kesehatan, dan lain sebagainya. Selain itu, adanya usulan dana aspirasi ini, selayaknya menjadi sebuah pemicu bagi masyarakat untuk terus mengawasi setiap kebijakan yang akan dikeluarkan oleh parlemen. Setiap kebijakan yang ditengarai akan menimbulkan banyak penyimpang sebaiknya terus dikritisi sehingga anggota DPR bisa mengevaluasi diri agar membuat kebijakan yang pro rakyat. Jangan sampai kita kecolongan, di APBN 2011 nanti ada pos-pos pengeluaran yang tidak perlu, yang justru akan memberatkan masyarakat itu sendiri akibat kebijakan parlemen dan pemerintah yang tidak diperhatikan oleh masyarakat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Operasi Abses Kelenjar Bartholini

Assalamu'alaikum wr. wb. Apa kabar kawan2? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat serta tetap semangat menjalani aktifitas. Apa kabar saya? Alhamdulillah, keadaan saya hari ini jauh lebih baik dari kemarin maupun beberapa hari yang lalu. Teman2 yang baca postingan saya sebelumnya mungkin telah mengetahui bahwa beberapa hari ke belakang saya menderita suatu penyakit yang membuat saya susah duduk, bangun dan berjalan. Sampai - sampai saya harus masuk UGD untuk disuntik obat penghilang rasa sakit di pantat saking tidak tahannya. Ternyata, setelah pulang dari UGD, obat penghilang rasa sakit itu hanya bertahan satu malam. Keesokan harinya, saya mengalami sakit yang sama. Susah duduk, bangun dan berjan. Terkadang, rasanya perih sekali, sampai-sampai saya menangis karena tidak dapat menahan sakitnya. Namun, karena sudah diberikan salep dan obat penghilang rasa sakit beberapa saat sakitnya mereda. Bahkan dua hari kemudian saya memberanikan diri untuk pergi ke Jurong Point

Hello 2022!

 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh :) Hello everyone, apa kabar? I hope you guys are doing fine and well.  Ini postingan pertama gw di tahun 2022, karena satu dan lain hal (baca: ga meluangkan waktu dengan baik) jadinya postingannya baru bisa ditulis sekarang bukan pas tahun baru atau bulan Januari wwkwk Anyway, I am writing this post as a trial for work from home sekaligus momong anak, hehe. Doakan ya guys, peran baru menjadi seorang ibu komitmennya seumur hidup dan harus bisa menyesuaikan dengan peran-peran yang sudah ada sebelumnya: sebagai istri, sebagai anak dan sebagai pegawai :) Alhamdulillah, Kemilau hari ini berusia 2 bulan 19 hari, semakin hari Kemi semakin sehat, kuat dan sudah bisa beradaptasi dengan dunia dengan baik :) Gw berdoa semoga seterusnya Kemi diberikan kesehatan, berkah dan kekuatan dalam menjalani hari-hari dalam hidupnya ke depan. Semoga gw dan Ichwan selalu dimampukan untuk menjaga, mendidik, membesarkan Kemi dan adik-adiknya (ehm, amin) kelak da

This is it! Welcome to Singapore :D

Assalamu'alaikum Wr.Wb., Halo semuanya, apa kabar? Udah ga sabar ya baca postingan baru saya? hehe *geerdotcom Alhamdulillahirabbilalamin, tepat seminggu sudah saya berada di Negara Singa a.k.a Singapura untuk melanjutkan studi S2 saya di RSIS NTU  :) Too many stories to be written. I am sure that you must be very excited reading my stories in here *lagi2geerdotcom (hahaha) Yes, this it. Sinjiapo! Ternyata datang kemari bukan tanpa kegalauan. Setiap hari saya selalu ditemani perasaan "galau" karena beberapa hal. Mulai dari galau mencari housing (tempat tinggal), galau menunggu IPA, galau menunggu hasil tes kesehatan, galau daftar ulang, galau kuliah sampai galau mencari pacar #eh (yang terakhir diskip aja, haha). Ternyata saudara2, persiapan kuliah S2 itu tidak semudah yang saya bayangkan. Well, dari awal daftarnya pun dipenuhi berbagai kegalauan. Kapan2 akan saya posting mengenai bagaimana tips dan trik mencari beasiswa S2 and how to win the scholarshi